LightBlog

Blogger templates

Adbox

Cari Blog Ini

Coppyright @ 2012 donajie . Diberdayakan oleh Blogger.

Sekilas Penulis

Foto saya
". . .manusia yang sedang belajar dan belajar"

Pages - Menu

Blogroll

3.4. Jaringan Penipu Online Lewat Email Dibekuk Polisi

1.4.1.       Latar Belakang VIVA – Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus penipuan dengan modus melalui pesan...

Pengikut

Mencermati “Zat Adiktif” dalam Jejaring Sosial Agar Tak Kecanduan


Internet saat ini telah menarik hati setiap manusia di dunia ini. Hampir semua manusia di bumi ini mengenal apa itu internet. Dan kebanyakan dari mereka telah terjun dan mencobai internet secara langsung. Kemudahan dalam mengakses internet dengan hadirnya smartphones sangat berperan penting, sehingga kita semua di bumi ini dapat berinternet ria dengan mudah. Menjadi suatu yg tidak mengherankan pengguna internet di dunia semakin meningkat, semenjak di keluarkannya pada tahun 1984 dengan 1000 pengguna dan hingga kini mencapai angka satu miliaran pengguna. Ini merupakan jumlah yang tidak dapat dikatakan kecil.
                Lonjakan pengguna internet yang sungguh drastis ini salahsatunya didukung dengan hadirnya jejaring sosial di internet yang mulai digemari oleh manusia, bahkan saat ini telah menjadi candu yang menagih siapapun yang mencobanya. Salah satu candu itu adalah kemunculan Facebook pada tahun 2008 yang sukses menarik pengguna dan menggeser jejaring sosial serupa sebelumnya, Friendster. Kemudian lonjakan pengguna internet juga ditambah dengan hadirnya jejaring sosial Twitter tak berselang lama setelah kemunculan Facebook. Twitter hadir dengan konsep yang sedikit berbeda dengan Facebook dimana Twitter berkembang dengan konsep buku harian, Timeline dan cara pertemanan dengan menjadi pengikut (follower).
                Semenjak hadirnya dua jejaring sosial ini, hidup manusia di bumi bagaikan terbagi dua. Hidup di dunia nyata dimana kita dapat melakukan aktifitas sehari-hari dan di dunia maya tempat kita untuk melepaskan penat serta mencari hiburan yang tidak ada dalam dunia nyata. Namun tak semua orang dapat mengatur hidupnya dalam porsi yang pas. Kapan dia harus berada di dunia nyata dan kapan dia berada di dunia maya. Hampir sebagian orang yang telah mengenal jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter tidak bisa mengatur hidupnya dalam dunia nyata. Mereka menjadi lupa diri, lupa waktu, dan lupa akan kehidupannya dalam dunia nyata. Mereka seakan telah kecanduan dengan jejaring sosial ini. Setiap waktu mereka menyempatkan untuk selalu mengakses facebook, untuk sekadar update status, coment-coment, chatting, upload photo, dll. Lalu dalam Twitter mereka nge-tweet, mention dengan teman hingga lupa waktu bahkan lupa dengan pekerjaaannya. Apalagi saat ini telah muncul berbagai smartphones  yang sangat mendukung mereka pecandu jejaring sosial. Sehingga mereka dapat mengakses jejaring sosial yang mereka mau dimanapun berada tanpa repot lagi membuka lewat personal computer ataupun desktop.
                Sebenarnya apa “zat adiktif” yang membuat manusia kecanduan dengan jejaring sosial ini? Sehingga jumlah pengguna internet pun setiap tahunnya mengalami peningkatan. Jawaban untuk pertanyaan  ini sangatlah bervariasi. Setiap orang  dapat mengartikannya berbeda-beda berdasarkan pengalamannya. Jejaring sosial itu pastinya menawarkan sesuatu yang tidak ada dalam dunia luar atau dunia nyata. Manusia yang jenuh akan aktifitasnya akan beralih pada dunia maya dengan mengakses Facebook ataupun Twitter. Jejaring sosial saat ini juga menawarkan segala kebutuhan hidup di dunia nyata. Seperti banyak toko-toko online bertebaran di Facebook dan Twitter. Sehingga kita sangat mudah untuk membeli barang, cukup berada di tempat  saja tanpa harus jalan kita akan mendapatkan barang yang kita mau. Selain itu jejaring sosial juga saat ini menjadi suatu hiburan di kala kita jenuh dan pendidikan yang mengasyikkan. Di kala jenuh kita bisa bermain game di Facebook, membaca tweet-tweet humor, lalu juga mengungkapkan isi hati dengan nge-tweet ataupun menulis status di Facebook. Ataupun di kala waktu senggang kita dapat membaca pages pengetahuan di Facebook, membaca tweet-tweet di akun twitter yang berbau pendidikan untuk menambah wawasan kita. Sebenarnya masih banyak lagi “zat-zat adiktif” yang terkandung dalam jejaring sosial, yang selalu membuat kita kecanduan untuk mengaksesnya. Namun yang terpenting adalah kita harus tetap bisa mengatur hidup kita. Jangan sampai kita lupa akan diri dan lupa akan keberadaan kita di dunia nyata karena terus menerus mengakses dunia maya. Ingatlah dunia maya tetaplah maya. Dunia ini hanyalah semu. Dunia  yang  kita jalani adalah dunia nyata. Gunakan jejaring sosial sebijak mungkin. Cermatilah jejaring sosial yang mulai mengganggu keberlangsungan hidup anda di dunia.
Share on Google Plus

About donajie

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar